Kegiatan tersebut bertempat di ruang rapat Kantor Bapelitbangda Touna Senin (5/12/2022) yang dihadiri Oleh Asisten II Nawatsara Panjili, Koordinator Tenaga Ahli Pendamping Masyarakat (TAPM) Sekretaris Bapelitbangda Touna Amin Bustamin, Kepala Dinas lingkup Pemkab Touna, Camat, para pendamping masyarakat tingkat kecamatan, serta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, Sekda Touna dalam sambutannya mengatakan bahwa penanggulangan Kemiskinan merupakan agenda Prioritas pembangunan daerah dan telah dilaksanakan berbagai kebijakan program dan kegiatan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat sipil termasuk dunia usaha dan lembaga-lembaga lainnya.
Upaya menanggulangi kemiskinan tidak hanya untuk mencapai target pembangunan Daerah, tetapi juga dalam rangka mencapai pembangunan nasional dan milenium development goals yang telah dicanangkan.
Kemiskinan Sulawesi Tengah berada pada urutan ke-10 tertinggi dan cukup tinggi dibandingkan dengan Angka kemiskinan nasional, di sisi lain pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah pada tahun 2021 mampu menyentuh angka 2 digit sebesar 11,70 persen berada pada urutan ketiga tertinggi secara nasional dan jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 3,69 persen pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut idealnya berkolerasi dengan penurunan Angka kemiskinan.
"Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan percepatan penurunan kemiskinan dalam RPJMD tahun 2021-2026 Provinsi Sulawesi Tengah untuk mencapai target kemiskinan ekstrem sebesar 0 persen pada tahun 2024, maka pemerintah provinsi Sulawesi Tengah melakukan inovasi program yang dinamakan gerak cepat pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat tahun 2023 atau disingkat Gercep Gaskan Berdaya yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi Sulawesi Tengah untuk menurunkan Angka kemiskinan di wilayah ini,"kata Sekda Touna.
Menurut Sekda, bahwa pelaksanaan program Gercep Gaskan Berdaya Provinsi Sulawesi Tengah merupakan upaya untuk pengentasan kemiskinan dengan harapan kegiatan yang dilakukan ini akan membawa perubahan kondisi hidup masyarakat miskin ke arah yang lebih baik dan upaya peningkatan ekonomi rumah tangga masyarakat miskin akan lebih terarah dan berkesinambungan.
Tahun 2023 program kirab cepat pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat profil Sulawesi Tengah akan diluncurkan, program ini merupakan salah satu upaya membantu masyarakat miskin dengan memberikan bantuan guna memenuhi sarana produksi yang menunjang pekerjaan penghasilan utama mereka dengan harapan dapat mengurangi jumlah penduduk miskin dan mempersempit jarak persentase penduduk miskin Sulawesi Tengah dengan rata-rata nasional khususnya di Kabupaten Touna saya tak dapat mengejar ketertinggalan dengan daerah lain di kawasan Timur Indonesia.
"Strategi yang akan digunakan dalam menurunkan Angka kemiskinan ekstrem adalah dengan cara mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin dan rentan melalui pemberian bantuan pendidikan gratis dan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, melakukan pemberdayaan dalam rangka peningkatan produktivitas kelompok miskin dan rentan dengan mendorong program-program penanggulangan kemiskinan yang komprehensif dan integrasi baik lintas perangkat daerah maupun program-program kewilayahan,"jelasnya.
Sekda katakan, untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui bantuan dan program padat karya, program Gercep Gaskan Berdaya pakan model penanggulangan kemiskinan yang ditujukan untuk pemberdayaan dalam bentuk pemberian bantuan berupa uang tunai kepada masyarakat miskin untuk pembelian sarana dan prasarana kerja yang mendukung penghasilan utama sehingga tercapai peningkatan ekonomi keluarga secara cepat.
"Dengan adanya program inovasi Gercep Gaskan Berdaya ini diharapkan dapat menurunkan Angka kemiskinan melalui penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan usaha ekonomi masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan, memperbaiki kehidupan masyarakat melalui pemberian dan peningkatan pertumbuhan ekonomi, mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat berskala mikro kecil dan menengah, mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat di kabupaten/kota Sulawesi Tengah,"ungkapnya.(ANTO)
