TOUNA- Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Touna Bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makassar melaksanakan kegiatan Publikasi Hasil Pengukuran Aksi 7 dan Diseminasi Hasil Program Pendampingan Daerah Stunting, bertempat di Hotel Lawaka, Rabu (1/11/2023).
Kegiatan tersebut di buka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Dr.Hj.Sovianur Kure.,SE.,M.Si didampingi Kadis Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Jafanet Alfari, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Veni Hadju, M.Sc.,PH.S. Sekretaris Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Tojo Una-Una Ishak W. Kanali. Hadir pula Kepala Perangkat Daerah terkait, para Camat, sejumlah Kepala Desa, Kepala KUA, Ketua PKK Desa, Kader Posyandu serta Bidan Desa.
Dalam Laporan Sekretaris Dinas Kesehatan, PP dan KB Kabupaten Tojo Una-Una Ishak W. Kanali mengatakan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Tujuan dari kegiatan ini merupakan pertemuan dan kunjungan lapangan terkait upaya Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa dengan harapan hasil pengukuran dan publikasi angka stunting ini dapat digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan pencegahan dan penurunan stunting,"kata Ishak Kanali
Dikesempatan yang sama, Sekda Touna mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas hasil nyata kinerja yang baik dari semua jajaran Pemerintah Kabupaten Touna dalam menurunkan angka stunting.
"Meskipun angka stunting mengalami penurunan, tetapi kita harus sama-sama lebih bekerja keras lagi guna mencapai target yang ditetapkan Pemerintah Pusat yakni target 14 persen untuk tahun 2024, dan Pemerintah Provinsi 12 persen,"ucap Sekda.
Menurut Sekda, kegiatan ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini pada skala layanan Puskesmas, Kecamatan dan desa.
"Saya berharap tata cara pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang telah dilaksanakan benar-benar berpedoman pada regulasi Kementerian Kesehatan atau kebijakan lainnya yang berlaku sehingga hasil pengukuran dapat menggambarkan kondisi penanganan stunting di Kabupaten Touna,"harapnya.
Sekda katakan, pengukuran dan publikasi ini dapat mengembangkan program/kegiatan yang sesuai untuk peningkatan kesadaran dan partisipasi keluarga, pengasuh dan masyarakat untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang optimal.
"Kami Pemerintah Daerah akan selalu ada di tengah masyarakat untuk menyediakan upaya tindak lanjut terintegrasi dan konseling dalam rangka komunikasi perubahan perilaku,"jelasnya.
