TOUNA – Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) melaksanakan Rembuk Stunting dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan Sinergitas untuk mencegah kasus baru, Bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati, Senin (22/04/2024).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Moh. Syarif didampingi Kepala Bapperida Touna Amin Bustamin Turut hadir Pejabat Forkopimda, Kepala Bapperida Mohamad Amin Bustamin, Pimpinan Perangkat Daerah terkait, sejumlah Camat beserta pejabat lainnya serta stakeholder.
Syarif Lasawedi dalam sambutannya mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis situasi stunting di Kabupaten Touna prevalensi stunting berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan atau e-PPBGM sebesar 10,16 persen, sedangkan prevalensi hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 hingga saat ini belum dirilis oleh kementerian kesehatan.
"Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2022 dan peraturan Kepala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tentang Rencana Aksi Nasional (RAN-PASTI) percepatan penurunan angka stunting Indonesia maka seluruh Kabupaten/Kota wajib melaksanakan amanat tersebut guna mencapai cita cita terciptanya generasi emas indonesia di tahun 2045 kelak,"kata Syarif.
Syarif katakan, Pemerintah daerah Kabupaten Touna menyadari pentingnya intervensi untuk menurunkan prevalensi angka stunting sesuai dengan target yang telah ditetapkan baik secara nasional maupun yang termaktub dalam rencana pembangunan jangka menengah kabupaten tojo una una tahun 2021-2024”. Ujar Moh. Syarif
Menurutnya, penurunan prevalensi stunting dimaksudkan untuk mencapai generasi emas indonesia tahun 2045. untuk mencapai tujuan tersebut kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah, non pemerintah, masyarakat dan stakeholder terkait lainnya sangat penting karena banyaknya aspek yang perlu mendapat perhatian/intervensi untuk mencegah stunting.
Target nasional sampai tahun 2024, menurunkan prevalensi stunting sebesar 14 persen, hal tersebut tentunya menjadi pekerjaan besar yang harus kita dukung di tingkat daerah.
“Program ini harus dijalankan hingga ke sasaran terkecil di masyarakat yakni keluarga. Sinergi dan kolaborasi seluruh perangkat daerah juga penting karena penanganan stunting tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab OPD teknis tertentu,"jelasnya
Syarif berpesan, terkait keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan hal tersebut penting, agar tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi sebab dengan data yang akurat kita dapat merencanakan program dan kegiatan yang lebih efektif dan tepat sasaran,"pesannya.