TOUNA- Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una dikunjungi oleh Tim Penilai Penurunan Angka Stunting Provinsi Sulawesi Tengah dengan mengambil 2 Desa sebagai lokus penilaian, bertempat di Desa Pusungi dan Mantangisi Kecamatan Ampana Tete, Senin (13/05/2024).
Tim penilai Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota tersebut terdiri dari pihak Akademisi dan Perangkat Daerah Provinsi teknis terkait yang diketuai oleh Eko Lelono, bersama anggota tim lainnya, Jamaludin Sakum, serta perwakilan Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Irwan dan anggota Tim lainnya.
Turut mendampingi Tim Penilai tersebut Kepala Bapperida Tojo Una-Una, Amin Bustamin, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, Jafanet Alfahri, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Andi Dalfiah, Camat Ampana Tete Asrin Soga serta Perwakilan dari Perangkat Daerah Kabupaten teknis terkait lainnya.
Dalam sambutannya Camat Ampana Tete, Asrin Soga mengatakan bahwa dalam penilaian ini dapat membawa dampak bagi masyarakat yang ada Kabupaten Tojo Una-Una. “mudah-mudahan hasil kinerja kita selama ini terkait dengan target pemda Tojo Una-Una, akan maksimal dengan capaian yang membawah angin segar bagi masyarakat di wilayah ini
"Jika dalam penilaian ini masih terdapat beberapa kekurangan, akan dibenahi sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga anak-anak, khususnya sebagai generasi penerus dapat menjadi generasi emas di tahun 2045 nantinya,"ujar Asrin Soga.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai, Eko Lelono menjelaskan bahwa penilaian ini bukan mencari kesalahan, namun sebagai evaluasi terhadap dokumen kinerja penurunan stunting dari 12 Kabupaten serta proses penilaian ini sudah lama sekali dilakukan sejak dari bulan Ramadhan/Puasa.
"Seluruh dokumen yang dikirim oleh Pemerintah Daerah itu dihimpun di Provinsi yang dijadikan sebagai acuan saat penilaian ke lapangan dan Daerah yang mau dipastikan apakah semuanya telah dilakukan dengan benar,"Jelas Eko Lelono.
Menurut Eko, proses penilaian menekankan bahwa proses penilaian ini akan ada tanya jawab, maka diharapkan semuanya dijawab dengan jujur jangan ditambah maupun dikurangi.
“Kami hadir dalam penilaian berbeda sekali dengan proses investigasi, cuma tekniknya memang agak mirip, kami butuh proses ini didukung oleh dokumen yang lengkap minimal itu tersedia” tegasnya