-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Melakukan Kunjungan Kerja Di Desa Wisata Labuan

Saturday, 5 October 2024 | October 05, 2024 WIB Last Updated 2024-10-07T10:41:01Z



TOUNA- Direktur Tata Kelola Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia Florida Pardosi bersama rombongan melakukan kunjungan visitasi kategori 50 Desa Wisata di Desa Labuan Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-Una, Sabtu (5/10/2024).


Dalam kunjungan tersebut, disambut Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Touna Alfian Matajeng mewakili Bupati didampingi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Moh.Arsyad, turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Sulteng, Tim Dewan Juri Visitasi serta jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ketua DPRD bersama unsur Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Touna, Camat Ratolindo, Camat Ampana Kota, Kepala Desa Labuan dan Pokdarwis serta tamu undangan lainnya.



Pemerintah Indonesia telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, perjalanan wisatawan nusantara, peningkatan penerimaan devisa dari sektor pariwisata, penyerapan tenaga kerja pariwisata dan kenaikan indeks daya saing pariwisata Indonesia di ranah global. 


Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, tujuan pariwisata yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan. Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) telah dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun. 



Hal itu disampaikan oleh Direktur Tata Kelola Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Florida Pardosi pada saat konferensi pers 


Florida katakan, pada tahun 2021 telah diikuti oleh 1.831 desa wisata Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2022 dengan total peserta 3.419 desa wisata. Pada tahun 2023 telah mencapai angka yang mengesankan yaitu 4.573 desa wisata, hingga saat ini sudah ada 175 desa wisata terbaik yang telah mendapatkan penghargaan. Tahun 2024 ini, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) kembali diselenggarakan dengan mengangkat tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia”. Ini bukan hanya sebuah tema, tetapi sebuah visi untuk masa depan pariwisata di Indonesia.



"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, serta mewujudkan visi “Indonesia sebagai tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat,"harapnya 


Menurutnya, kegiatan ini juga dapat menjaring database desa wisata dan desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta). Sasaran dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk terkumpulnya hasil penilaian dari 5 (lima) kategori penilaian dan tersusunnya profiling 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 dari proses Visitasi.


Penerima manfaat dari kegiatan Visitasi dan Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 ini antara lain adalah : Pengelola desa wisata Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pariwisata, Kementerian / Lembaga lainnya;


Pengusaha industri pariwisata dan ekonomi kreatif Wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara dan Para pihak yang ingin berkecimpung dalam pengembangan desa wisata (dukungan pembinaan masyarakat, lingkungan dan pelaksanaan).Adapun 5 Kategori Penilaian tersebut adalah :

1. Daya Tarik Desa Wisata Merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan, keautentikan, dan kreativitas yang menjadi Daya Tarik Wisata berupa produk wisata (wisata alam, buatan, budaya) & produk ekonomi kreatif (kriya, kuliner, fesyen).


2. Peningkatan standar kualitas amenitas pariwisata dengan standar CHSE melalui fasilitas homestay, toilet, serta fasilitas penunjang pariwisata lainnya (restoran, tempat ibadah, dan parkir) untuk pemenuhan sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan.


3. Digital akselerasi transformasi digital melalui pelayanan infrastruktur dan menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui media digital.


4. Kelembagaan dan SDM Pemberdayaan SDM di Desa Wisata untuk meningkatkan lapangan kerja, dampak ekonomi, serta mendukung kesetaraan gender dalam pelibatan SDM di Desa Wisata.


5. Resiliensi Pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan isu lingkungan serta memiliki manajemen risiko.Potensi Desa Wisata Labuan Belanda, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah Desa Wisata Labuan Belanda adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ratolindo, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Nama desa ini berasal dari kata Labuan yang berarti “tempat berlabuh”, konon kabarnya pada masa lampau Labuan ini termasuk daerah pelabuhan persinggahan, di mana tempat berlabuhnya orang-orang Belanda. Maka dari itu, Desa Labuan disebut Desa Labuan Belanda,"jelasnya.


Sementara itu, Kepala Desa Labuan Rustam dalam penyampaiannya mengungkapkan bahwa desa ini memiliki luas 4,3 Km dengan jumlah penduduk 2.677 jiwa yang terdiri dari multi etnis diantaranya adalah suku Bajo yang memiliki rumah diatas laut. 


Selain itu, Desa Labuan Belanda juga menawarkan tempat menginap berupa Cottage dan Homestay bagi pengunjung yang ingin berwisata. 


Daya tarik yang dimiliki Desa Wisata Labuan Belanda antara lain adanya Tanjung Api, Tanjung Lawaka, Pantai Marina dan pemukiman suku Bajo serta adanya galeri cenderamata berbahan tempurung. Keunikan dari Tanjung Api yaitu adanya api abadi yang bila tanahnya dikeruk sekitar 15 -20 cm maka akan mengeluarkan api secara alami.


Begitu juga dengan Tanjung Lawaka, salah satu tanjung yang menyerupai danau dengan air lautnya berwarna hijau toska dan keunikan Pantai Marina dari pantai-pantai yang ada di kabupaten Tojo Una-Una karena sepanjang pantainya terhampar batu kerikil alami dan dapat menikmati sunset saat sore hari. Di Desa Wisata Labuan Belanda, sebagian besar bermukim suku Bajo yang unik dengan kehidupan kebudayaannya sehari-hari. 


"Desa Wisata Labuan Belanda terletak di pesisir pantai, sehingga menjadi salah satu tempat penghasil tangkapan ikan untuk kota Ampana dan sekitarnya. Selain itu, desa ini juga memiliki dermaga kapal penangkapan ikan dan tempat pelelangan ikan. Desa Wisata Labuan Belanda juga merupakan desa sejarah karena masih memiliki pelabuhan dan mata air peninggalan Belanda,"ungkap Rustam.


Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Touna Alfian Matajeng mengucapkan selamat datang kepada direktur tata kelola destinasi pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif RI bersama rombongan.


Ucapan selamat datang juga kami sampaikan kepada Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh gadis pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah beserta jajarannya.


"Kehadiran Ibu Direktur dan Kadis Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah di Bumi Sivia Patuju suatu kehormatan bagi kami dan tentunya membawa semangat baru dalam upaya kita bersama mengembangkan pariwisata di Kabupaten Tojo una-una.


"Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada tim Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia yang telah menetapkan desa wisata labuhan Belanda Kabupaten Tojo una-una sebagai 50 besar desa wisata terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024 dari 6.016 (enam Ribu Enam Belas) desa wisata yang tergabung dalam jejaring desa wisata Indonesia (Jadesta),"ucap Alfian Matajeng.


Alfian katakan, saat ini dari keseluruhan desa yang ada di Kabupaten tojo Una-una telah terdapat 11 Desa yang telah ditetapkan melalui keputusan Bupati menjadi desa wisata, dari 11 desa wisata tersebut terdapat 4 desa wisata yang masuk Anugerah desa wisata Indonesia 2024 ya itu desa wisata Labuan Belanda masuk 50 besar, desa wisata Tete B dan Desa Pulau Papan masuk 100 besar, Desa wisata Kabalutan masuk kedalam 300 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI).


Kabupaten Tojo una-una dikenal dengan daerah pariwisata yang memiliki beragam daya tarik dengan destinasi wisata yang cukup lengkap baik itu wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya Dani yang paling banyak diminati oleh wisatawan terutama wisatawan mancanegara adalah wisata bahari yang berada di Kepulauan Togean.


"Kunjungan ini merupakan momen yang sangat istimewa bagi kami masyarakat Kabupaten Tojo una-una khususnya Desa Labuan Belanda yang mendapatkan kesempatan untuk dinilai dan dikunjungi dalam rangka Anugerah desa wisata 2024 Desa Labuan Belanda merupakan salah satu desa yang memiliki potensi alam, budaya dan keunikan lokal yang terus kami kembangkan sebagai destinasi wisata,"ujarnya 

×
Berita Terbaru Update